Rabu, 04 November 2015

PROSES TERBENTUKNYA PULAU MALUKU

PROSES TERBENTUKNYA PULAU MALUKU

OLEH:
Kelompok 1


-          Malik Ilahude
-          Ilman Halaq
-          Hamida M. Pulubolo
-          Nurfiani Karim
-          Sisilya Makuta
-          Alan W. Ali
-          Frangki Hamdata
-          Mahmud Dali
-          Amalia Frinka D. Mado
-          Setiawan
-          Yayun Lihawa


Dosen Pembimbing
Ibu Intan Noviantari Manyoe, S.Si., M.T
Program Studi S1 Pendidikan Geografi
Jurusan Ilmu & Teknologi Kebumian
Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
 Proses Terbentuknya Pulau Maluku

Selama proses pembentukan daratan dan Pulau Maluku, terjadi terus menerus penekanan dua lempeng di Samudera Pasifik yang membentang di utaranya, penekanan lempeng Pasifik akibat kondisi anomaly magnetic yang tidak beraturan itu mampu menarik lebih kuat lempeng-lempeng kecil di Samudera Pasifik yang sudah terpecah-pecah lalu bergerak ke perairan Laut Maluku dan Kepulauan Sangihe. Proses penarikan oleh akumulasi dari polarisasi anomali yang kompleks. Terbentuk pola pembenturan simpang empat di Kepulauan Halmahera dan Teluk Tomini. Lempeng Maluku yang berada diantara kelima lempeng tersebut mengalami penghancuran dan terlumatkan ke dalam Lempeng Halmahera.
Secara geologi dan tektonik Halmahera cukup unik, karena pulau ini terbentuk dari pertemuan 3 lempeng, yaitu Eurasia, Pasifik dan Indo-Australia yang terjadi sejak zaman kapur. Di selatan Halmahera pergerakan miring sesar Sorong ke arah barat bersamaan dengan Indo-Australia struktur lipatan berupa sinklin dan antiklin terlihat jelas pada Formasi Weda yang berumur Miosen Tengah-Pliosen Awal. Sumbu lipatan berarah Utara-Selatan, Timur Laut – Barat Daya, dan Barat Laut-Tenggara.

 Dari gambar rekontruksi Rob Hall mengenai tektonik Indonesia pada 55-41 juta tahun yang lalu dapat dilihat bahwa sudah terbentuk cikal bakal pulau Maluku yaitu lengan Maluku Utara,lengan tersebut terbentuk karena adanya zona subduksi antara lempeng Eurasia dengan lempeng Indo-Australia.

Kemudian pada 40-20 juta tahun yang lalu cikal bakal Maluku utara tersebut mengalami pemekaran dengan munculnya pulau yang melengkapi pulau Maluku utara seperti yang terlihat saat ini.

Kemudian pada 10 juta tahun yang lalu terbentuklah pulau Maluku yang terdorong kebagian atas akibat pertemuan lempeng, hingga menempati posisi yang berada di bagian Timur Laut pulau Sulawesi.
Referensi:

PROSES TERBENTUKNYA PULAU SULAWESI

PROSES TERBENTUKNYA PULAU SULAWESI

OLEH:
Kelompok 1


-          Malik Ilahude
-          Ilman Halaq
-          Hamida M. Pulubolo
-          Nurfiani Karim
-          Sisilya Makuta
-          Alan W. Ali
-          Frangki Hamdata
-          Mahmud Dali
-          Amalia Frinka D. Mado
-          Setiawan
-          Yayun Lihawa


Dosen Pembimbing
Ibu Intan Noviantari Manyoe, S.Si., M.T
Program Studi S1 Pendidikan Geografi
Jurusan Ilmu & Teknologi Kebumian
Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015

1. PROSES TERBENTUKNYA PULAU SULAWESI
Profesor John A. Katili, ahli geologi Indonesia yang merumuskan bahwa terjadinya Sulawesi akibat tabrakan dua pulau (Sulawesi bagian Timur dan Sulawesi bagian Barat) antara 19 sampai 13 juta tahun yang lalu, terdorong oleh tabrakan antara lempeng benua yang merupakan fundasi Sulawesi Timur  bersama Pulau-Pulau Banggai dan Sula, yang pada gilirannya merupakan bagian dari lempeng Australia, dengan Sulawesi Barat yang selempeng dengan pulau-pulau Kalimantan, Jawa dan Sumatra, Sulawesi menjadi salah satu wilayah geologis paling rumit di dunia.
1. EOSEN ( 65-40 juta tahun yang lalu )

Proses pembentukan pulau Sulawesi yang unik telah melalui proses yang juga unik yaitu hasil akhir dari sebuah kejadian apungan benua yang diawali 65 juta tahun lalu. Saat itu ada 2 daratan yaitu cikal bakal kaki Sulawesi Tenggara dan Timur, dan cikal bakal kaki Sulawesi Selatan, Barat dan Utara. Kedua apungan daratan itu terbawa bergerak ke barat menuju Borneo ( sekarang bernama Kalimantan ). Proses tumbukan akibat apungan lempeng benua itu menyebabkan kedua daratan itu mulai terkumpul menjadi satu daratan baru.

2. MIOSEN ( 40-20 juta tahun yang lalu )
 


Pada zaman ini pergerakan lempeng kearah barat disertai dengan persesaran yang menyebabkan mulai terjadi perubahan ekstrim bentuk daratan. Bagian tengah ketiga daratan itu tertekuk akibat benturan atau pergeseran, sebuah proses yang lebih kuat dibandingkan apa yang terjadi di kedua ujung atas dan bawahnya ( daratan utara dan selatan ). Proses tektonik berlangsung kuat di daerah yang tertekuk itu sehingga menyebabkan pencampur-adukan jenis-jenis batuan yang berasal dari lingkungan pengendapan yang berbeda.
3. PLIOSEN ( 15-6 juta tahun yang lalu )



 















Hingga zaman ini proses penumbukan kedua daratan itu terus berlangsung, bahkan apungan hasil tumbukan terus bergerak hingga mendekat ke daratan Kalimantan lalu berhenti di sana. Persesaran yang telah mulai sejak zaman Miosen masih terus berlangsung, bahkan berdampak apada pemisahan kelompok batuan dari kawasan di sekitar danau Poso dan kelompok batuan sekitar danau Matano. kedua kelompok batuan ini meski lokasinya berdampingan, namun memperlihatkan asosiasi batuan yang berbeda.

4. PLITOSEN ( 4-2 juta tahun yang lalu )
Pada zaman ini mulai berlangsung fenomena baru, yaitu proses pemekaran dasar samudra di laut antara Kalimantan dan Sulawesi ( sekarang dikenal dengan selat Makasar ). Pemekaran dasar samudra ini menyebabkan cikal bakal atau pulau Sulawesi purba. Dan pulau Sulawesi purba ini kembali bergerak ke timur menjauhi Kalimantan. kecepatan gerakan apungan di atas lempeng benua adalah peristiwa yang berlangsung perlahan namun konsisten dengan laju beberapa centimeter pertahun.

Referensi:
Pradana,  Adhika.”Skema Terbentuknya Pulau Sulawesi”.04 November 2015.                              https://www.academia.edu/13146318/Berikut_skema_terbentuknya_Pulau_Sulawesi